KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadapan
Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat-Nya lah kami dapat menyusun laporan
Pengecoran beton ber - air ini sampai selesai. Kami berharap laporan ini dapat
berguna sebagai panduan untuk mendidik ilmu yang lebih baik bagi pembaca,
kususnya siswa siswi SMK N 1 Denpasar.
Kami
juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan laporan ini tanpa bimbingan dari
Bapak/Ibu guru di sekolah.
Dengan
selesainya laporan ini, kami berharap laporan ini dapat berguna bagi pembaca. Mohon
maaf jika ada kekurangan, dan mohon dimaklumi agar dapat disempurnakan lagi.
Denpasar, 26 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
JUDU
PENGESAHAN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN
BETON................................................................................................ 3
1.2 MATERIAL
BETON…………......................................................................................... 4
1.2.1 SIFAT-SIFAT BETON………………………….………………………………………………..……… 4
1.2.2 SYARAT-SYARAT BETON………………….………………………………………………………… 4
1.3 PROSES
PEMBUATAN BETON…................................................................................ 4
1.4 PERAWATAN
BETON…………………………………………………………………………………..………. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BETON BER-AIR………………………………………………………......................... 5
2.2 ALAT-ALAT
PENGECORAN BETON BER-AIR……………..…............................................ 5
2.3 SYARAT-SYARAT
PENGECORAN BETON BER-AIR...................................................... 5
2.4 LANGKAH
KERJA PENGECORAN BETON BER-AIR……………………………………………....... 6
2.5 PERAWATAN
BETON BER-AIR………………..……………………………………………………………. 7
BAB III KESIMPULAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
PENGERTIAN
BETON
Beton adalah suatu material yang secara harfiah merupakan
bentuk dasar dari kehidupan sosial modern. Beton sendiri adalah merupakan
campuran yang homogen antara semen, air dan aggregat. Karakteristik beton
adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik
yang rendah.
1.2. MATERIAL BETON
· AGREGAT adalah bahan berbutir, seperti pasir,
kerikil, batu pecah yang dipakai bersama media pengikat untuk membentuk beton.
· AGREGAT KASAR
(AK) partikel agregat lebih besar dari 4,75 mm dan disebut AGREGAT HALUS (AH) bila ukuran partikel
itu lebih kecil dari 4,75 mm tetapi lebih besar dari 0,75 mm. KERIKIL adalah AK
hasil dari disintegrasi alam dan abrasi batu atau proses pemecahan batu besar.
Istilah PASIR biasanya dipakai pada agregat halus hasil dari disintegrasi dan
abrasi batu. BATU PECAH adalah produk industri pemecah batu .
· MORTAR adalah
campuran dari pasir, semen dan air. Ini sesungguhnya adalah beton tampa AK
sedangkan PASTA SEMEN adalah campuran dari semen dan air saja.
· SEMEN adalah
bahan berbutir halus hasil gilingan yang bukan merupakan pengikat, tetapi
menjadi bersifat pengikat sebagai hasil hidratasi.
· ADMIXTURE (
bahan tambahan) adalah bahan selain semen agregat, dan air, yang ditambahkan
pada awal pencampuran atau sesudah proses pencampuran.
· FAKTOR
AIR SEMEN / FAS adalah perbandingan berat air dengan semen. Peningkatan rasio
air/semen akan mendapatkan hasil kuat beton yang lebih rendah.
1.2.1.
SIFAT-SIFAT BETON
\
Kuat tekan beton, yaitu kemampuan beton untuk
menerima gaya tekan per satuan luas dan dinyatakan dengan Mpa atau N/mm2.
\
Kemudahan pengerjaan, kemudahan pengerjaan
beton juga merupakan karakteristik utama yang juga dipertimbangkan sebagai
material struktur bangunan. Walaupun suatu struktur beton dirancang agar
mempunyai kuat tekan yang tinggi,rancangan tersebut juga harus dapat
diimplementasikan di lapangan.
\
Rangkak dan susut.
1.2.2. SYARAT-SYARAT BETON
\ Suatu struktur harus
memiliki kekakuan yang cukup sehingga pergerakkannya dapat dibatasi. Kekakuan
struktur dapat diukur dari besarnya simpangan antar lantai (drift) bangunan,
semakin kecil simpangan struktur maka bangunan tersebut akan semakin kaku
(Smith dan Coull, 1991).
\ Syarat kekuatan ini mencakup seluruh elemen struktur, baik
pelat, kolom, balok, dan shearwall. Cara mengeceknya pun sesuai dengan perilaku
elemen-elemen tersebut.
\ Konsep pemeriksaan
kestabilan ini dikemukakan oleh Mac Gregor dalam bukunya yang berjudul
Reinforced Concrete, Mecjanics and Design pada tahun 1997. Dalam bukunya
tersebut beliau mengemukakan konsep kestabilan struktur seperti sebuah bola
yang berada pada suatu tempat dengan keadaan tertentu.
1.3. PROSES PEMBUATAN BETON
Pembuatan
beton cukup sederhana. Pertama, semen (semen Portland biasanya) dipersiapkan.
Selanjutnya, bahan-bahan lain-agregat (seperti pasir atau kerikil), pencampuran
(kimia aditif), setiap serat yang diperlukan, dan air dicampur dengan semen
untuk membentuk beton. Hidupkan mesin pengaduk beton.
CARA YANG SERING DI LAKUKAN DI LAPANGAN
ü
Masukan air terlebih dahulu ke dalam bak mesin
pengaduk.
ü
Masukan semen.
ü
Masukan pasir dan krikil ke alat adukan dengan
capuran yang sudah ditentukan.
ü
Setelah adukan merata masukan campuran beton ke
area atau tempat yang akan di cor.
ü
Dalam proses pengerasan selama 28 hari beton
tidak boleh terus terkena sinar matahari, di anjurkan beton harus di siram di
saat sore hari.
1.4 PERAWATAN BETON
Perawatan beton (curing) adalah kegiatan
penjagaan beton paska pengecoran dan finishing pengecoran agar beton tetap
lembab.
Dengan menjaga
kelembaban beton, lekatan antara pasta semen dan agregat akan menjadi sangat
bagus sehingga hal ini menjadikan beton anda berkwalitas baik, kuat dan tahan
lama. Sebaliknya penguapan air paska pengecoran beton menjadikan beton jelek.
Perawatan beton
dilakukan juga dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan beton yang bagus
(tidak banyak retak rambut pada permukaan beton), lebih awet dan perlindungan
terhadap besi tulangan beton yang lebih baik.
Perawatan
beton dilakukan segera setelah pekerjaan finishing cor beton anda selesai
dilakukan.Perawatan beton sangat
segera dibutuhkan jika keadaan cuaca setelah pengecoran panas (suhu diatas 30
derajat Celsius), kontak langsung dengan cahaya matahari, udara dalam kondisi
kering (kelembaban udara rendah) dan angin bertiup cukup kencang, karena hal
itu menyebabkan air meguap dari beton dengan cepatnya.
Prinsip dasar perawatan beton agar
senantisa lembab adalah :
- Menjaga Air Pada Permukaan Beton
Menguyurkan air pada permukaan beton bahkan sampai mengenangi
permukaan cor beton adalah cara yang relativ mudah juga sangat efektif dalam
menjaga permukaan beton anda senantiasa lembab. Hal yang perlu diperhatiakan
adalah bahwa umur beton anda masih muda menjadikan beton belum cukup keras ,
sehingga tekanan penyemprotan air anda harus kecil karena jika besar tekanan
air penyemprotan besar tentu saja akan meninggalkan bekas pada permukaan beton
- Menjaga Penguapan Air Pada Permukaan Beton Sesedikit Mungkin
Menjaga agar penguapan air pada permukaan beton sesedikit
mungkin, artinya senantisa menjaga kelembaban beton dengan menjaga menguapnya
air dari permukaan beton. Hal ini dilakukan dengan cara menyelimuti permukaan
beton dengan lembaran plastik. Fungsi lembaran plastik menjaga agar jika
terjadi penguapan pada permukaan beton, maka permukaan beton tetap
lembab, karena air akan terperangkap anatara permukaan beton dan lembaran
plastik.
- Dengan Coupond Perawat
Beton
Secara prinsip cara pengunaanya adalah meluluri beton dengan zat
khusus yang senantiasa dapat menjaga kelembaban beton. Metode ini sangat tepat
digunakan untuk beton yang bentukpermukaanya tidak teratur.
Sekurang-kurangnya
anda harus menjaga beton senantiasa lebab selama 3 hari akan tetapi jika anda
menghendaki hasil beton yang lebih baik, anda dapat melakukan perawatan beton
selama 7 hari. Semakin lama anda menjaga beton tetap lembab akan dihasilkan
beton yang lebih baik.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN BETON BER-AIR
2.2. ALAT-ALAT PENGECORAN BER-AIR
2.3. SYARAT-SYARAT PENGECORAN BER-AIR
2.4. LANGKAH KERJA
2.5. PERAWATAN BETON BER-AIR
BAB III KESIMPULAN
3.1. PEKERJAAN PEMBUATAN DAN PEMASANGAN BEGISTING
KOLOM
3.1.1 ALAT DAN BAHAN
1.
Usuk 5/7 5.
Palu 9.
Meteran
2.
Triplek 9mm 6.
Paku
3. Pensil 7. Kawat
4. Gergaji 8.
Siku-siku
3.1.2 KESELAMATAN DAN KESELAMATAN KERJA KERJA(K3)
1. Berdoa sebelum bekerja.
2. Gunakan helm
kerja.
3. Gunakan sepatu
kerja.
4. Gunakan alat
dengan baik dan benar.
5.
Setelah penggunaan alat taruh kembali alat dengan baik di tempatnya.
3.1.3 SYARAT PASANGAN BEGISTING KOLOM YANG BAIK DAN
BENAR
1. Bagian tangah bekisting harus
siku.
2.
Bekisting harus lurus.
3.
Bekisting tidak boleh ada yang berlubang.
4.
Bekising harus kuat dan mampu menahan tekanan volume beton.
3.1.4 LANGKAH KERJA
ü
Potong usuk dan triplek sesuai dengan ukuran
yang sudah direncanakan.
ü
Pasang bagian bekisting berbentuk U terlebih
dahulu kemudian sikukan, dan jangan lupa memberikan potongan usuk (clam) yang
lebih panjang dari pada lebar begisting untuk memudahkan pemakuan setiap jarak
sekitar 40cm .
ü
Pasang bekisting di tempat dimana peletakan
kolom.
ü
Jika bekisting bentuk U sudah terpasang maka
tinggal memasang bagian tutupnya saja.
ü
Pakulah clam yang berpotongan di luar bekisting sebagai penguat dari pada
konstruksi bekisting tersebut.
3.2.
PEKERJAAN PENYETELAN BEGISTING KOLOM
3.2.1 ALAT DAN BAHAN
1. Palu.
2. Paku.
3. Kawat.
4. Benang.
5. Unting-unting(
alat penyipat tegak ).
3.2.2 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa
sebelum bekerja.
2. Gunakan
helm kerja.
3. Gunakan
sepatu kerja.
4. Gunakan
alat dengan baik dan benar.
5. Rapikan
alat setelah selesai bekerja.
3.2.3 SYARAT PENYETELAN BEGISTING KOLOM
1. Bekisting
harus tegak.
2. Bekisting
tidak boleh baling dan puntir.
3. Tidak
boleh ada bagian bekisting yang berlubang.
3.2.4 LANGKAH KERJA
ü
Gantungkan unting-unting pada bagian atas
bekisting.
ü
Ukur lebar antara bekisting bagian atas dengan
benang kemudian cocokan dengan bagian bawah.
ü
Jika sudah sama maka pasanglah pengaku( usuk
bekas yang sudah tidak terpakai ) pada bekisting kemudian pakulah pengaku tersebut
ke lantai
ü
Pada sudut-sudut bekisting lebih baik di ikat
dengan kawat agar bekisting tidak lepas dan menjadi lebih kuat pada saat di cor.
3.3.
PEKERJAAN PENGECORAN KOLOM
3.3.1 ALAT DAN BAHAN
1.
Mesin pengaduk beton ( molen ) 6. Air
2.
Pasir 7.
Ember
3.
Semen 8.
Bak tempat menuanggkan adukan
4.
Krikil
5.
Sekop
3.3.2 KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa
sebelum bekerja
2. Gunakan
helm kerja
3. Gunakan
sepatu kerja
4. Gunakan
alat sesuai dengan fungsinya
5. Taruh
alat pada tempatnya setelah selesai digunakan
3.3.3 SYARAT
PEKERJAAN PENGECORAN KOLOM
1.
Tidak boleh ada bagian yang tidak terisi adukan beton.
2.
Hasil pengecoran harus rapat.
3.
Besi tulangan tidak boleh terlihat.
4.
Campuran tidak boleh terlalu encer atau terlalu kental.
3.3.4 LANGKAH KERJA
ü
Hidupkan mesin pengaduk beton.
ü
Masukan air terlebih dahulu ke dalam bak mesin
pengaduk.
ü
Masukan semen.
ü
Masukan pasir dan krikil ke alat adukan dengan
capuran yang sudah ditentukan.
ü
Tuangkan ke dalam bak tempat adukan.
ü
Ambil adukan menggunakan ember .
ü
Sebelum adukan dituangkan ke dalam begisting,
siramlah bagian dalam bekisting dengan menggunakan air, untuk mempermudah dalam
membuka begisting.
ü
Tuangkan adukan beton ke dalam bekisting, jangan
lupa menusuk-nusuk bagian ruas antara besi dan begisting agar trisi merata.
ü
Lakukan pengecoran sampai setengah begesting agar begisting tidak
meledak ,sambil menunggu cor lah begisting yang ke dua juga sampai setengah
setelah selesai lalu lanjutkan mengecor begisting yang pertama sampai begisting
sampai penuh begitu seterusnya.
Kegiatn
pada saat mengecor kolom begisting
3.4 PEKERJAAN MEMBUAT PANGGUNG
3.4.1 ALAT DAN BAHAN
1.
Paku 5. Siku - siku
2.
Palu 6. Pahat
3.
Gergaji
4.
kayu
3.4.2 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
1.
Berdoa sebelum bekerja
2.
Gunakan helem saat bekerja
3.
Gunakan sepatu kerja
4.
Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
5.
Taruh alat pada tempatnya
6.
Gunakan sarung tangan
3.4.3 SYARAT PEKERJAAN PANGGUNG
1.
Panggung harus tidak terlalu tinggi
2.
kayu yang di pergunakan harus bagus ( tidak baling )
3.
Gunakan kontruksi yang bisa menerima beban merata
3.4.4 LANGKAH KERJA
1. MEMBUAT PENUNJANG PANGGUNG
1. Potong
kayu sesuai ukuran yang sudah di tentukan.
2. Setelah
di potong dari ujung kayu di garis mundur ± 5 cm
3. Gergaji
garis tadi sampai di pertengahan kayu
4. Setelah
itu pahat kayu agar berbentuk sambungan bibir lurus.
5. Lalu
gunakan kayu tersebut untuk penyangga di bawah panggung.
2. MEMASANG MULTIPLEK DI ATAS
PERMUKAAN PANGGUNG
1. Beli
multiplek ukuran 122x 244 cm
2. Lalu
taruh di atas panggung satu persatu.
3. Kemudian
pakulah multiplek tersebut .
4. Sebelum
di paku bentangkan tali untuk mencari kesikuannya.
5. Lalu
pasanglah multiplek sampai menutupi seluruh permukaan panggung.
6. Setelah
selesai ,kemudian tempelkan karpet di atas multipek dengan mengikuti bentuk
panggung agar terlihat lebih mewah.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.
KESIMPULAN
a.
Bahwa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan ,faktor-fakor
yang diperlukan adalah mutu dan kualitas bahan yang akan digunanan untuk suatu
kostruksi yang di kerjakan.
b.
Pelajaran
yang dapat meningkatkan motifasi dan mental siswa untuk terampil mengadapi
orang banyak .
c.
Dengan adanya praktek kerja industri iini para
siswa dapat secara langsung merasakan kondisi lingkungan yang sebenarnya di
dunia kerja( industri ) dan dapat memecahkan
masalah yang terjadi di lapangan secara langsung akan dapat menambah
wawasan,pengalaman, dan pengetahuan yang sebelumnya kurang di pahami untuk
terjun ke masyarakat.
4.2. SARAN
- Dari
pandangan saya saran-saran yang dapat saya berikan sebagai berikut :
\
Tentang keselamatan kerja bagi saya sudah cukup
tetapi perlu di tingkatkan lagi agar member rasa aman pada saat berkerja.
\
Selalu berhati-hati dan disiplin dalam bekerja.
\
Untuk selanjutnya praktik kerja industry cukup
dilaksanakan dalam waktu 1 sampai 2 bulan saja, supaya kami dapat belajar lagi
di sekolah.
\
Bagi siswa yang akan melaksanakan praktik kerja
industri untuk tahun-tahun berikutnya agar meningkatkan diri dalam
bidang disiplin dan rasa tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan.